Minggu, 08 November 2015

Review novel "Aku Milikmu Selamanya" Novanka Raja

Review novel "Aku Milikmu Selamanya" Novanka Raja

Seru rasanya baca novel Aku milikkmu Selamanya dan kejutan-kejutan di akhir. Dan aku suka banget sama kata-kata yang dipakai Novanka Raja dalam novel ini. Manis, asam, asin, ramai rasanya. Saya merasa senang sekaligus terharu. Bukan karena sedang memakan permen Nano-nano ataupun sedang menonton Telenovela. Tapi itulah yang saya rasakan ketika membaca novel karya Novanka Raja. Novanka Raja lahir di Tegal tahun 1983 dan memiliki gelar Sarjana di bidang komputer. Ia telah menulis novel sejak tahun 2008. Penulis yang memulai tulisannya dari dunia blogging ini menulis beberapa novel seperti Dawai Cinta di Kala Senja (2008), Ego Centris (2010), Sang Penakluk Angin (2012), The Border Of Love (2012), Tears In Heaven (2012), Ibuku Perempuan Berwajah Surga (2012) dan Catatan Sang Model (2013) serta beberapa skenario FTV dan beberapa novel lainnya.
          Cinta itu anugerah yang diberikan oleh Illahi kepada setiap insan yang di tempatkan pada sebuah ruang rahasia, yaitu hati. Novanka Raja mengemas cerita tentang cinta yang begitu apik pada karya-karya novelnya. Salah satunya adalah karyanya yang berjudul Aku Milikmu Selamanya. Meskipun awalnya saya agak ragu untuk membacanya. Sebab kata-kata yang terdapat pada sinopsis yang berada pada cover belakang novel, terlalu biasa tidak ada kata-kata romantis yang membuat pembacanya merasakan suatu getaran sehingga membuat melayang atau tertarik untuk membaca. Tapi saya sangat menyukai judulnya, “Aku Milikmu Selamanya”, dan kata-kata yang terdapat pada cover depan tepatnya di bawah judul, “Bersamamu merajut hujan menjadi rindu, tangis menjadi lautan.”
          Hati setiap insan dianugerahi cinta oleh Sang Pemilik Cinta. Meski manusia memiliki cinta yang tersimpan tepat dalam hatinya, tapi terkadang cinta itu tak harus memiliki. Ketika kita mencintai seseorang, bukan berarti kita harus memilikinya. Bahkan kita harus terluka karena cinta. Memang terdengar bodoh dan agak kolot. Tapi itulah yang banyak dipilih anak manusia pada zaman sekarang ini. Kadang, semesta memang tidak adil, namun begitulah kehidupan. Kehidupan dunia tidak selalu seperti cerita negeri dongeng atau dongeng Cinderella dan sejenisnya yang selalu berakhir dengan bahagia. Karena dunia takkan menunggu hati yang bermimpi tentang dongen klasik seorang pangeran dengan seorang putri beserta cintanya.
          Cinta memang menjadi pusat pembicaraan, permasalahan utama atau tema pada peradaban manusia. Cerita klasik dan tak kunjung rampung. Namun novel ini jangan disangka berbicara cinta yang selalu manis dan klise. Cinta dalam novel ini merupakan rangkaian perjalanan hati yang menginkan sebuah cinta sejati.  Tokoh dalam novel ini adalah sosok yang gagal meraih harapan cinta. Novel tak banyak bermain-main pada kata-kata puitis, hanya kata-kata sederhana yang bermakna. Pada novel “Aku Milikmu Selamanya”, Novanka Raja membawakan sebuah cerita roman. Kisah tentang perjalanan cinta seorang pria bernama, Rangga Dewantara anak kedua dari tiga bersaudara. Kakaknya, Kartika seorang dokter kandungan, sedangkan adiknya, Larasati, masih kelas dua SMA. Rangga adalah seorang pria yang sensitif dengan kata “CINTA”. Tiga kali mencintai wanita dengan sepenuh hatinya, namun semua berakhir dengan pedih. Ia mengalami masalah besar bukan hanya dengan cintanya tetapi juga dengan perjalanan hidupnya yang begitu sulit, mencari pekerjaan sesuai keinginan orang tua, atau kehilangan tema-teman komunitasnya karena berbeda prinsip. Rangga tak merasa bahagia. Semua hanya datang dan pergi begitu saja, secepat jarum jam yang bergerak memutari porosnya. Orang tuanya selalu memintanya menjadi Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana kakeknya, Arya Dewantara. Rangga lulusan Arsitektur di salah satu universitas swasta yang ada di Jakarta. Ia memiliki hobi fotografi, yang menurutnya ia bisa merasakan kebebasan.
          Rangga merasa mungkin dirinya terlalu angkuh untuk membuka hati, menganggap semuanya sama, membawa penderitaan saja baginya. Namun, ketika ia bertemu dengan seorang wanita, ia merasa mulai menyukainya. Sampai ia mempunyai hasrat untuk berkenalan dengan wanita itu. Dan Tuhan pun mengijabah permintaannya dengan cara yang sungguh tak terpikirkan olehnya. Saat itu Rangga melihat sebuah sepeda motor meluncur kencang tergelincir karena licin. Sepeda motor itu terus berputar tepat ke arah gadis cantik yang sedang menelepon, sementara pengendara jatuh ke jalan. Rangga segera berlari ke gadis yang tak sadar bahaya sedang mengancam dirinya. Rangga berhasil mendorong tubuh gadis itu sebelum sepeda motor itu tepat menghantamnya meski tubuh Rangga yang terserempet. Dan detik berikutnya Rangga hanya mendengar bunyi benturan benda keras di dekatnya lalu semua menjadi hening. Semua terlihat gelap, sangat gelap sampai ia tak mampu merasakan tubuhnya sendiri.
          Akibat kejadian itu Rangga mengalami patah kaki dan jari jempolnya hilang, ia pun dirawat di rumah sakit. Gadis yang ia selamati itu pun sering menjenguknya dan membantunya ketika harus menghadapai kesulitan dalam berjalan. Dengan cara itulah ia bisa berkenalan dengan gadis yang telah menyita perhatiannya sejak saat pertama kali bertemu. Sarah. Namanya Sarah. Gadis yang benar-benar telah melumpuhkan semua benteng yang ia bangun. Pemilik tatapan yang sayu, namun bercahaya. Di balik penampilannya yang seperti anak kecil, atau anak SMA, mahasiswi yang baru masuk di tahun pertama, ternyata Sarah merupakan pribadi yang dewasa.  Rangga takluk pada tatapannya, pada sikapnya, pada wajahnya. Rangga terlalu sombong menganggap bahwa cinta tak akan pernah mampu hadir lagi, ia hanya bayangan orang-orang putus asa.
          Rangga diam-diam memang sungguh menaruh hati pada Sarah. Ia pun merasa cemburu ketika ia bermain ke kosan Sarah setelah jalan-jalan berdua di Bandung, ternyata Sarah bersama seorang pria di dalam kamar kosnya. Dadanya pun terbakar ketika tak sengaja membaca pesan dari ponsel Sarah yang dari nama yang tertulis “Lekakiku” itu. Setelah Andre, sahabatnya mengetahui tentang perasaan Rangga pada Sarah, ia meminta Rangga untuk mampu menerima atau terus berjuang, dan memintanya untuk memantapkan hati lagi. Sedangkan Sarah mulai mejaga jarak padanya. Dua hari Rangga mencoba menemuinya langsung di tempat kosnya namun Sarah tidak ada. Dan  Rangga pun mendapat surat dari Sarah yang ia dapat dari Khansa, teman Sarah. Suratnya ia pegang erat sepanjang  jalanan kembali ke rumah kontrakan. Ia ingin membuka dan membacanya di kamar. Andre dan lainnya sudah tidur. Rangga mengurungkan niatnya membaca surat Sarah di kamar, ia kemudian membacanya di ruang tengah yang sepi
Rangga,
        Maaf kalau aku harus menyampaikannya lewat surat.
        Sebenarnya aku ingin menyampaikannya kemarin saat main ke tempatmu.
        Ada hal yang harus aku sampaikan saat ini karena aku tak ingin menyimpannya sendiri. Aku sangat bahagia mengenalmu, sangat bahagia dengan semua yang telah kita lalui.
        Aku benar-benar merasakan betapa bahagianya aku bisa menikmati suasana di Gunung Geulis, menikmati jalan-jalan ke kebun binatang, semuanya selalu ada dalam hatiku.
        Pertemuan kita dulu yang kemudian membuatmu terluka, aku minta maaf untuk itu.
        Aku mungkin membuatmu sering bertanya, dan aku yakin kamu tahu apa yang terjadi, tentang hatiku.
        Aku memang sudah memiliki kekasih, lelaki yang menemaniku hampir empat tahun ini. Hubungan kami baik-baik saja, namun banyak tidak cocokkan yang akhirnya kami jalani.
        Hubungan kami sudah terjalin antar keluarga besar, dan ini yang membuatku tak mampu lepas darinya. Aku berusaha untuk terus menjadi kekasih yang baik untuknya, tunangan yang menjaga impian, menjadi anak yang berbakti pada keluarga, namun pada akhirnya aku sering menemukan hatiku menjerit bahkan aku menangis malam hari.
        Bertemu denganmu mengubah semua hal itu, aku kembali merasa bahagia, merasa bisa menjadi diriku sendiri dan menikmati waktuku.
        Aku selalu berharap bahwa kau mencintaiku, namun pada kenyataannya semua itu hanya harapanku saja.
        Saat ini aku menuju Jakarta, atau bahkan saat kau baca surat ini mungkin aku sudah ada di Jakarta untuk pernikahanku dengan lelaki itu. Apa pun, aku  akan membawa semua kenangan kita dalam hidupku, meski sesaat, aku sangat bahagia bersamamu.
        Aku hanya ingin katakan, aku mencintaimu, hatiku milikmu.
Sarah 
        Membaca surat itu membuatnya merasa bodoh. Ia begitu bodoh untuk terus meyakinkan diri tanpa melakukan apa pun, membiarkan dirinya memupus semua harapan dan cinta.
          Rangga selalu bertanya kenapa harus bertemu Sarah jika akhirnya dihadirkan pada sebuah pilihan yang sulit. Mengapa ia tak bisa menjalani kisah cinta seperti orang lain, yang terlihat mudah, penuh rindu dan canda hingga akhirnya menyatu dalam pernikahan sebagai sebuah keluarga?
          Andre pun telah mengetahui itu terlebih dahulu, sebelum Rangga menceritakannya padanya.  “Dia bilang sedang dalam masalah yang sangat sulit, dia harus memilih antara cinta sejati yang dia rasakan atau terus melanjutkan hidup dengan seseorang yang kini ia pikir bukanlah orang yang diciptakan Tuhan untuknya. Jujur gue saat itu juga gak tahu harus memberi pendapat apa pada Sarah. Gue hanya bilang, semua orang berhak mendapatkan cinta dan hidupnys,” ujar Andre.
          Rangga : “Dan dia terus menunggu gue mengungkapkan cinta...” Setelah mempertimbangkannya baik-baik, Rangga memutuskan untuk menjemput Sarah ke Jakarta.
          Ketika bus yang ia tumpangi memasuki tol Cipularang, angin dan hujan deras semakin terasa, jalanan juga tak terlihat jelas. Suara petir menggelegar, hujan deras bercampur angin kencang makin menjadi. Jalanan benar-benar tak mampu terlihat jelas meski Rangga duduk tepat di belakang sopir yang juga mulai terlihat agak gugup, Rangga tak tahu apa yang terjadi namun bus sesekali oleng. Bus melaju semakin kencang, sepertinya kini menuruni jalanan yang menurun. Rangga menjadi heran mengapa sopir bus itu tidak memperlambatkan laju busnya. Rangga krmbali mendengarkan alunan lagu Aku Milikmu yang terus terputar berulang-ulang. Bayangan Sarah mendadak terlihat di antara derasnya hujan saat Rangga melihat ke arah jendela kaca di sebelah kanannya. Sarah terlihat memakai gaun putih yang sungguh indah, namun ia melihat wajah Sarag yang justru malah murung dan menyimpan luka.
          Duar!
          Suara ledakan terdengar begitu hebat hingga telinga seakan tak mampu menahannya. Rangga merasakan tubuhnya terhempas begitu hebat terpelanting keras dan membentur sesuatu. Semua menjadi gelap, tak ada apapun. Apakah nasibnya harus begini? Mencintai lalu terpuruk, mati.
          Cinta memang aneh, sesekali membuat manusia harus berputar di pusaran yang pernah menenggelamkannya. Novanka Raja membuat cerita yang dikemas dengan tidak berakhir bahagia. Perjuangan sang pencari cinta, Rangga pun tak dibuatnya berakhir bahagia. Rangga justru meninggal ketika dalam perjalanan menjemput Sarah.
          Cerita yang bagus. Namun sayangnya, mengapa harus menggunakan sudut pandang persona pertama: “Aku”, yang hanya memberikan penggambaran terbatas, hanya terpusat pada “Aku” tokoh utama. Kalau memakai sudut pandang persona ketiga: “Dia”, itu justru lebih baik. Bisa menggambarkan cerita dengan lengkap. Karena penulis bisa menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan menyebutkan nama atau kata gantinya. Dan cerita pun bisa luas, bisa mengetahu tentang pikiran, hati dan perasaan tokoh lainnya.
          Secara keseluruhan novel ini bagus. Novel ini  menawarkan gagasan tentang cinta yang tak semestinya dipendam sendiri. Kalau memang cinta, buktikanlah. Dan berjuang untuk mendapatkannya. Tapi di satu sisi cinta dalam novel ini pun harus bisa merelakan kebahagiaannya demi orang lain, karena setiap orang berhak mendapatkan cinta dan dunianya. Seperti yang dilakukan Sarah, mau berkata jujur pada kekasih yang akan menjadi tunangannya bahwa ia sedang mencintai pria lain, tapi ia tetap mau bertunangan meski ia harus merelakan cinta sejatinya. Cinta yang sesungguhnya mengajarkan seluruh sendi kemanusiaan untuk lebih bisa menerima, memahami dan mengerti, sehingga cinta tak terkungkung dalam rasa takut kehilangan dan tak dihantui rasa terus-menerus memilik dan dimiliki.

0 komentar:

Posting Komentar

 
All your need Blogger Template by Ipietoon Blogger Template