Minggu, 08 November 2015

Review novel Trilogi Luna Torashyngu "Mawar Merah Mosaik"

Review Novel Trilogi Luna Torashyngu "Mawar Merah-Mosaik"

Buku pertama dari trilogi Mawar Merah ini adalah Mawar Merah: Mosaik.
Ceritanya tentang Riva, mahasiswa sebuah universitas di bandung yang sangat penasaran dengan teman barunya—Elsa. Berkat rasa penasarannya itu, Riva akhirnya berhasil mendekati Elsa dan menjadikan Elsa sebagai sahabatnya. Namun muncullah Saka, sepupu Riva yang bekerja di Interpol. Saka mencurigai Elsa adalah Mawar Merah—pembunuh profesional yang sedang di cari-cari oleh berbagai agen di seluruh dunia. Mendengar tuduhan itu, Riva menjadi pusing. Di tambah lagi Elsa memang jarang masuk kuliah, menguatkan dugaan Saka bahwa dia adalah Mawar Merah. Mawar Merah sendiri adalah anggota dari SPIKE—organisasi penghimpun pembunuh bayaran di dunia. Dia melakukan itu karena ingin membalas dendam atas kematian ayahnya. Dan ternyata dugaan Saka memang benar, Elsa adalah Mawar Merah yang memiliki nama asli Rachel Sarasvati Watson. Hal itu di ketahui ketika Rachel bertarung dengan Oleg—salah satu pembunuh bayaran juga—di gedung kampusnya. Rachel menyadari semua ini telah di atur oleh SPIKE, oleh karena itu dia langsung bertarung dengan Jonathan Keisp—ketua organisasi SPIKE—yang menyebabkan dugaan Mawar Merah telah tewas dalam pertarungan itu.
Cerita tersebut kemudian di lanjutkan lagi di buku kedua yang berjudul Mawar Merah: Metamorfosis.
Kali ini setelah Rachel di kabarkan tewas, Riva mulai menata kehidupannya lagi. Tapi ternyata peristiwa-peristiwa aneh pun terjadi, di mulai dari hilangnya kontak dengan Arga pacarnya yang sedang di Jerman, kecelakaan kedua orangtuanya dan kemunculan orang-orang yang tiba-tiba ingin membunuhnya. Untungnya, Riva di bantu oleh seorang pembunuh bayaran juga yang bernama Lotus atau Amy. Saat itu pula petualangan Riva di mulai, dia berpindah dari tempat satu ke tempat lain demi menyelamatkan nyawanya. Rachel yang di duga tewas ternyata selamat, tapi ingatannya hilang dan dia di rawat oleh Shunji—guru sekaligus ayah angkatnya. Sedangkan Widya Watson, ibu Rachel yang baru sadar dari komanya di sandera oleh CIA untuk memancing kedatangan Rachel. Lalu Organisasi SPIKE yang di duga telah bubar akibat tewasnya sang ketua—Jonathan Keisp—ternyata masih berjalan di bawah pimpinan Henry Keisp, anak Jonathan. Henry yang sekarang menjabat sebagai ketua menyuruh para anggota SPIKE untuk memburu Riva, selain itu Riva juga harus berurusan dengan kelompok Oni, organisasi pembunuh bayaran tertua yang sangat menginginkan kematiannya. Merasa kewalahan, Lotus akhirnya menitipkan Riva kepada kelompok Yakuza—organisasi yang merupakan musuh kelompok Oni. Namun ternyata semua itu adalah jebakan, Lotus tewas dalam sebuah pertarungan melawan kelompok Oni. Akhirnya Riva di bawa oleh Kenji—kakak angkat Rachel yang merupakan anggota kelompok Oni dan ditugaskan untuk membunuh Riva. Namun bukannya membunuhnya, Kenji malah menyelamatkan cewek itu.
Buku kedua berakhir, covernya ditutup lalu di sambung lagi di buku ketiga yang berjudul Mawar Merah: Matahari.
Ceritanya tentang kemunculan membunuh bayaran baru yang bernama Matahari. Dia membunuh para mantan anggota SPIKE, membuat semua orang penasaran akan sosoknya. Selain itu kelompok Oni juga mulai membunuh para pemimpin kelompok Yakuza, yang di khawatirkan akan membuat pertumpahan darah di antara kedua kelompok tersebut. Rachel yang telah pulih ingatannya, mencoba supaya pertumpahan darah itu tidak terjadi, dia juga berusaha untuk menyelamatkan Riva. Ternyata terus berpindah-pindah dan bersembunyi dari kejaran membuat Kenji dan Riva terikat perasaan. Cowok itu mengajarkan Riva macam-macam beladiri, serta menceritakan asal usul kelompok Oni dan membongkar rahasia bahwa Riva adalah pewaris kepemimpinan kelompok Oni. Tanpa di duga ternyata Kenji bekerja sama dengan Henry Keisp, dia membawa Riva ke gedung Key Tower lalu berencana meledakan gedung tersebut. Di sisi lain, Rachel di jebak saat akan menyelamatkan Riva di sebuah pulau di Jepang. Saka juga ada di sana untuk menyelamatkan Riva, dan tewas dalam pertempuran. Akhirnya Rachel dan Matahari, berusaha melawan Henry Keisp yang merupakan dalang di balik kekacauan ini. Selain itu Rachel dan Matahari juga di bantu oleh Riva dan Kenji, keempatnya berusaha melawan Henry Keisp. Saat itu pula terungkap sebuah rahasia, bahwa Riva bukan satu-satunya pewaris kepemimpinan kelompok Oni. Ada satu orang lagi dan itu adalah Azuka atau Matahari. Ketika mereka berempat berhasil melawan Henry, Henry ternyata telah memasang bom untuk meledakan gedung Key Tower. Saat akan menyelamatkan diri, seorang pembunuh bayaran—Marcelo—menyerang mereka. Kenji pun membawa Marcelo tewas bersama dirinya sendiri dengan cara mendorongnya. Riva terkena percikan api di bola matanya dan langsung di bawa oleh Matahari. Sedangkan Rachel berusaha menghentikan bom di gedung Key Tower sebelum terlambat. Setelah peristiwa itu, Rachel di kabarkan tewas dan Riva mengalami kerusakan di bola matanya, lalu mendapatkan donor dari seseorang yang di rahasiakan namanya.
***
WOAHH!!! SPOILER ABIS-_-
Tapi gapapa deh… abis mau gimana lagi.
Kelebihan novel ini? Banyak. Dari tema yang di ambil penulis dengan melibatkan pembunuh bayaran aja udah jadi nilai+++ karena gak mainstream. Aku yang berharap lebih dari novel ini, nggak kecewa-kecewa banget pas baca buku pertamanya. Iya deh, keren pokoknya. Tapi…. di buku keduanya nilai aku kayaknya agak sedikit nurun. Soalnya ribet, latarnya pindah-pindah terus nama tokohnya udah bertambah banyak. Nah.. di buku ketiga? Makin turun kayaknya. Entah aku emang nggak suka cerita dengan tema beginiman apa gimana. Abis di buku ketiga makin ribet, berbelit-belit kayak maksa dan latarnya pindah-pindah cepet banget. Contohnya di halaman sekian Rachel ada di Jepang eh di halaman berikutnya Rachel ada di London, terus di halaman berikutnya lagi Rachel ada di Indonesia. Iya emang sih… Nggak mungkin di ceritain secara detail dari mulai Rachel pesen tiket, pergi ke bandara lalu terbang dan mendarat ke negara tujuan. Tapi apa nggak kecepetan ya? Jatuhnya malah bikin bingung. Aku jadi mikir wah jangan-jangan Rachel punya pintu kemana saja saking cepetnya._.
Soal tokoh.. Kayaknya Rachel paling keren deh, pinter banget ngasih jawaban yang masuk akal. Kalau tokoh cowoknya aku nggak berhasil nemu yang disuka. Kenji keren sih tapi gitu… Aku nggak tau dia baik apa enggak. Abis nggak ngerti-_-
Terus endingnya…. Berharap banget Riva nikah sama Kenji. Eh malah sama Arga-_- di buku pertama Arga keren sih, tapi pas di buku kedua Kenji lebih perhatian sama Riva. Terus dia keren kan, ngelindungin Riva. Jadi aku lebih setuju Riva sama Kenji, sayang banget kenapa Kenji-nya mati padahal Arga aja *jahatjahat*
Oke, untuk keseluruhan aku kasih 3 bintang deh;3

0 komentar:

Posting Komentar

 
All your need Blogger Template by Ipietoon Blogger Template